Kisah Pinggir Laut

Ada yang tidak sempat disampaikan oleh cinta,
melalui laut aku tahu arti sebuah ke-ikhlasan (lapang dada).

Kepada karang juga ombak-ombak yang berusaha menerjangnya,
disetiap benturan aku belajar kuat menerima kenyataan.

Adakala buih lautan beriak disepanjang pesisir pantai,
mengingatkan aku pada kapasitas sebuah manusia dalam memanifes hidup.

Juga langit biru dan suara burung camar yang memberi salam,
ku jawab dengan mengadah, dan memanjatkan syukur kepada Sang pencipta.

Samar-samar suara asar terdengar, pertanda mentari telah menjual senja diujung hari,
langit itu warnanya memanjakan mata, 
akan segera pudar dan mati terbenam.

Luka-luka semestinya tergantikan, cinta semesta sudah terlukiskan,
hari itu menjadi momentum kebangkitan, bagi seseorang yang bertekuk lutut pada ketergantungan.
Af

Comments

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

Kisah Cinta Semesta

KALAH