Posts

Showing posts from February, 2022

Pandemi 4.O

di masa sulit ini "mereka" mulai menuai kasta diantara kita manusia tidak saling membunuh dengan tangan mereka tetapi moralitas dan material beberapa terlihat berjabat tangan, kadang mereka berdamai dengan keadaan atau menyepakati suatu kemungkinan kita tidak pernah tahu teka-teki ini Perekonomian menjadi faktor utama manusia bobol dalam pemikiran menjadi binatang buas dalam menyingkirkan lawan dan teman kesehatan menjadi alasan seseorang untuk rakus dan tamak. dinamika ini adalah gemerlap kehidupan kota, manusia binar binar bintang yang menggenggam uang sebagai senjata yang paling mematikan tiada medan perang terlihat dijalanan, tiada darah yang berlinang menggenangi sekujur badan, bertemu saja susah apalagi bertatap muka, percayalah pandemi ini bukan sebuah konspirasi, mungkin tapi bagaimana kita menanganinya adalah sebuah tanda tanya yang mungkin diantara kita ada yang percaya atau tidak kita akan pada suatu titik yang dinamakan ikhlas.

Kasta

kepalanya berisi rumus dimatanya tertulis angka gadget menjadi akuratornya dan aku adalah angka terbilangnya muka bersih perawatan juga indah jari manis berkilauan dia melenggokan tubuh berjalan sedang aku tertatih menanggung beban puan sudikah kau kasmaran? kepadaku yang jauh dari kemapanan hidupku tidak melulu soal uang tapi aku mau belajar untuk menjadi imam

Mahasiswa Tingkat Akhir

​ laptop dan tugas berserakan dimeja angan dan cita-cita menguap dikamar pikiran dan hati tidak berjalan seirama dan dosen pembimbing yang entah kemana 5 setengah tahun aku mengguggat kewajibanku menyelesaikan apa yang sudah kumulai demi sebuah pangkat atau bahkan tiada nilainya aku membuka kembali perjalanan mahasiswaku almamater ku gantung dengan kertas-kertas agitasi dikantongnya coretan penuh tanda tanya pada rezim yang berlaku seenaknya sesekali ketemukan kertas konsep tentang sebuah acara tidak kutemukan surat cinta darinya yang sudah lama kutunggu teman-temanku sudah pada lari dari idealis mereka menjadi orang yang sangat realistis ada yang menciptakan lahan pekerjaan sendiri, menjadi budak korporasi, ataupun mengabdi pada negeri tinggal aku seorang diri nasib mahasiswa akhir sadari diri mulai menata untuk meraih mimpi menjadi politikus, karyawan, ataupun musisi semoga kebenaran selalu menjadi jati diri dan melekat pada setiap tulisannya nanti.

Aku Ingin Mencintai Seseorang Yang Mengagumi Seni.

​ matanya seperti lukisan monaliza dibuat tenggelam aku di gradasimu kamu tidak dapat menyelamatkanku kamu bukan kuas yang dapat memberi warna terang kulitnya seperti kanvas ku setubuhi ia dengan warna menghasilkan pemikiran liar lahirnya anak anak max havellar senyumnya tangga nada harmonis sesekali aku dibuat melankolis olehnya ku ambil secarik kertas dan pena ku tulis semua yang indah diwajahnya Sayang hatimu ku temukan abstrak kamu tidak terbaca meski bibir itu berbicara kamu tidak kutemukan, meski kamu dibelakangku kamu tidak akan mencintaiku, meski aku harus mati karenamu .