Jumawa Pagi

Sesekali engkau harus menghirup udara segar
ditengah himpit ibu kota
dari pagar pagar besi yang semakin hari membuat mata hingga batin menjadi penat.

Diantara semua urusan, persoalan cinta menjadi yang paling tragis,
Burung gereja yang berkicauan di sendu pagi, meratapi ego kita disenjang pilu dan lara.

Aku bertanya padamu,
"Sudahkan cinta itu memberi dan menafkahi keluargamu?"

Aku pernah dengar kutipan salah satu penyair masyur dunia,
ia berkata
"Level tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan."

Sebab itu jemariku memberi nasihat seakan paling tau persoalan didunia tentang hakiki cinta dan moralitas hidup.

Saat fajar aku bergerak memberi harapan pada bunga bunga yang sempat layu,
ku basahi ilalang dengan kicauan merdu yang bersahut-sahutan.

Tuhan berfirman
"kurang kah aku menafkahimu?"

Sekarang aku menyombongkan diri diatas segala kuasa Tuan ku di dunia.

Ingatlah disana, firman dan ayat-ayat Tuhan masih berkehendak.

"Maukah kau ber jumawa bersamaku setiap hari?"



Comments

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

Kisah Cinta Semesta

KALAH