Surat untuk Tuhan

July 01, 2020.

Terkadang saya bermimpi bahwa pemikiran saya yang dalam akan membuahkan penyakit yang sangat serius, disaat itu saya akan tetap tenang, mengapa? karena misi saya sudah berhasil, yakni membuat orang orang disekitar saya bahagia. Saat semua hal itu telah berada didalam sebuah pencapaian yang besar, saya ikhlas melepas dunia ini bersama pakaian, harta, sanak saudara yang saya cintai. Perihal mimpi yang paling indah adalah, jatuh mati di sujud sepertiga malam, juga dengan lengkung senyum di bibirnya. Atau tersungkur tak bernafas dipelukanmu kasih, saat dunia memang sudah tak berharga untukku lagi, aku harap kau siap akan takdir Tuhan yang Maha tanda tanya. 

Tuhan bukan sedang melukai kita, Ia sedang mencintai kita, dengan perintahNya, Ia turunkan malaikat dengan segala tugasnya menguji perihal cinta kita kepadaNya. Saya sedih, berbicara seperti seorang muslim yang taat, saya masih berlumur dosa, tetapi saya mempunyai etikad yang besar untuk membahagiakan manusia disekitar belukar-belukar. "Tuhan.. mau kah Kau beri kesempatan hamba tuk menimang kebahagiaan Puan?". Saya tidak pernah menceritakan keluh kesah resah sebagai manusia, karena saya belajar bersyukur, saya cukup lelah menjadi seorang pemberontak, selepas dari politik, saya pernah memberontak dari iman saya. 

Menurut saya, Tuhan itu idealis dalam mencintai ciptaanNya, tidak pernah memilih dan tidak pernah curang dalam pertimbanganNya. Keadilan menjadi sebuah sifat tauladan untuk makhluk yang masih berdiri dengan sifat ego, saya juga. Dinamis adalah bentuk pengampunanNya, tidak terkira dosa manusia yang mungkin melebihi luas buih dilautan, tapi firmanNya adalah buah dari pada dialektika Tuhan yang selalu mengampuni ciptaanNya. Jika berbicara tentang Tuhan, saya hanya akan selalu meng-Amini perihal kedamaian, salah satunya hidup dipangkuanNya. Tetapi masih banyak tugas yang harus saya kerjakan di dunia, salah satunya adalah mencintai, memberi, melapangkan dada. Menurut saya, Manusia yang paling masyur adalah, manusia yang bisa melepas batasan-batasan egonya menjadi sebuah tindakan-tindakan yang kita sebut "cinta".

Comments

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

Kisah Cinta Semesta

KALAH