زهراء (cantik)

-
Zahra,
menepilah kemari, 
berteduhlah dari kejam dan lukanya dunia.

Zahra,
singgahlah disini,
hatiku menanti waktu bunga berseri seri.

Senyummu menari nari,
seperti semesta yang tidak bisa dihindari.

Aku berdoa untuk berani,
menatap mata yang selalu berakhir jatuh hati.

Zahra,
duduklah disampingku,
meski rikuh aku percaya,

sabarku seluas buih lautan.

Menangislah Zahra,
atau tertawa sepuasmu.

Bahuku adalah rumahmu,
lekas kembali setelah belajar terbang diangkasa.

Genggamlah iman dicakrawalamu,
cinta akan menuntunmu kedalam sanubariku.

Zahra,
bagiku kamu adalah matahari,
dan aku adalah nadi.

Yang tidak pernah sampai untuk menyentuhmu, Zahra.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

-
Aku ingin terbaring bersama kata-kata itu, luka-luka itu, tiada lagi yang dapat mengerti aku selain seni-seni yang menggambarkan rupa manusia.  Jika aku mati, aku ingin dikenang sebagai Makhluk yang mengabdi, bukan kepada bangsa atau negara, tetapi atas dasar dasar peri kemanusiaan yang mulai hilang diatas permukaan.
Read more

Kisah Cinta Semesta

-
Image
​ Matahari tidak pernah berhenti   meski hari telah berganti malam sedangkan bulan tidak pernah bersinar saat senja melahirkannya Matahari pun jatuh harga dirinya karena cahaya bulan dianggap lentera lalu apa kabar gugusan bintang bila bulan adalah cintanya bumi Dari awal bumi memang tidak pernah sendiri selalu ada yang mendekati berusaha menjadi teman sehidup semati bahkan kabar ini sampai ke telinga komet Haley. Sehingga ia menunjukan ekornya saat mendekati bumi sayang semuanya hanya sekedar melewati tidak ada yang berhenti dibumi. Seperti takdirnya bumi bulan ditakdirkan berhenti. Meski bumi tetap berotasi dan berevolusi.
Read more

KALAH

-
Image
​Ak u selalu kalah, pada rasa tidak percaya diri. Selalu kalah, pada perkembangan zaman. Dan selalu kalah, dalam referensi mencintai kamu. Tapi aku tidak mau kalah, dalam memiliki kamu wanita idamanku.
Read more