Posts

Showing posts from 2021

Chaos

Image
Iman telah runtuh karena lapar, Lapar menjadi-jadi karena sakit, Sakit semakin parah karena miskin, Miskin meningkatkan kualitas kematian dan kriminal Manusia bergotong royong menjadi realistis, Lalu orang-orang borjouis mulai egois, Dan hidup bagai ditodong kapitalis, Atau ini hanyalah sebuah pemikiran idealis (?) Politisi berlomba merebut suara dibangku dewan, Padahal kami menjadi mulut untuk kemenangannya, Janji kesejahteraan menjadi nasi yang sudah basi, Bau dan tidak dapat dinikmati. Aparatur negara semuanya baik, Kalo yang jahat disebut oknum, Oknum adalah mereka yang menyalahgunakan pangkat, Tajam kebawah, tumpul keatas, seperti hukum di negeri konoha. Tadi pagi aku bermimpi, Soal hamparan kota yang penuh kerusakan, Akibat peraturan yang berat sebelah, Dan peran mahasiswa yang mulai hilang sebagai agen perubahan. Nahkoda kapal ini lupa arah setelah dilantik 2 periode, Mulutnya manis ingin mengantar kami, Sedang kapalnya rusak diterjang badai,  Awak kapalnya tidak kunjung ...

Jakarta pukul 00

Image
aku selalu ingin menghindar dari jakarta seberapapun jaraknya, aku mau jauh dari konotasinya. jakarta adalah lahan pekerjaan, gudang prestasi, juga tempat penjarahan, bahkan pembunuhan. jakarta tempat si miskin bermimpi, dan banyak orang kaya yang berpura-pura menjadi raja. kadang jakarta menjadi tempat yang ramah, tidak lebih ramah dari pada seekor harimau yang menerkam mangsanya. jakarta tidak cocok denganku, mereka terlalu jumawa dibandingkan langit yang maha tinggi. gedung-gedung pencakar langit, lampu-lampu kota, terang benderang menggantikan peran bintang dan bulan. jakarta terlalu kelabu, itu tidak baik untuk paru-parumu, air pun mudah tergenang karena sifat bawaan kita, pelupa. jakarta itu bahaya, kamu harus melihat kiri, kanan, depan, belakang jika masih ingin hidup. coba tarik selimutmu, apakah temanmu telah kamu dapati membawa sebilah pisau? soal cinta kita tidak pernah bersahabat, buaya merajalela, ikan-ikan itu habis dibabat olehnya. di dalam danau itu, singgah...

Esensi Pemusik Cafe

Aku si musisi jalang, hidup dengan jarang memikirkan uang. Materi urusan belakang, urusan bagaimana usahaku merayu Tuhan Lagu-laguku adalah ilalang, subur lirikku, merdu gitarku. Tinggal bagaimana petani menerimaku, menjadikan aku seperti makanan yang siap dikonsumsi oleh penikmatnya. Aku tumbuh bersama luka, cinta, politik, dan narkoba. Bahagia adalah pilihan setelah jatuh cinta, setelahnya pemusik memainkan lagu-lagu melayu saja. Bila patah sayapnya, Instrumen terasa lirih ditelinga. Suara menjadi bait-bait puisi melankolis, yang tidak semapai nadanya untuk di lantunkan. Aku bersedih diantara pengunjung yang ramai saat itu, Nada minor bersemayam dalam jemariku. Bersorak ria, tepuk tangan, sapaan yang hangat, adalah makanan yang melepas kerinduan penyanyi pada cintanya.

Penyihir Kecil

Entah mantra-mantra apa yang telah diperbuatnya Sebab tanganku sekarang pandai melukis wajahnya Aku mulai berani menyapanya walau sebatas dunia maya Si penyihir memang pintar memainkan perannya Mata juga senyumnya yang menenggelamkan aku Seakan-akan dibuatnya aku masuk kedalam mantranya Penyihir tidak pandai membalas cinta Dia hanya mahir menyihir aku yang terlanjur jatuh cinta.

زهراء (cantik)

Zahra, menepilah kemari,  berteduhlah dari kejam dan lukanya dunia. Zahra, singgahlah disini, hatiku menanti waktu bunga berseri seri. Senyummu menari nari, seperti semesta yang tidak bisa dihindari. Aku berdoa untuk berani, menatap mata yang selalu berakhir jatuh hati. Zahra, duduklah disampingku, meski rikuh aku percaya, sabarku seluas buih lautan. Menangislah Zahra, atau tertawa sepuasmu. Bahuku adalah rumahmu, lekas kembali setelah belajar terbang diangkasa. Genggamlah iman dicakrawalamu, cinta akan menuntunmu kedalam sanubariku. Zahra, bagiku kamu adalah matahari, dan aku adalah nadi. Yang tidak pernah sampai untuk menyentuhmu, Zahra.

Mencintai Dalam Diam

Image
Mulutmu membisu Tatapanmu yang berbicara Gesturmu terbaca Terlihat cinta kasmaran disana Dan hatimu riang jadi tidak karuan Wajahmu memerah Tergangggu oleh senyumannya Pikirmu melayang Sosoknya hanya didalam angan Dan kamu adalah sebuah ketidakmungkinan Kamu,  Mencintainya dalam diam Mencintai dalam ke tidak tahu dirian Meski tulisan mewakilkan perasaan Kamu masih akan tetap diam

Sekotak Nasi

Image
Warna-warni jakarta hiasi melankolis hidup yang tidak bisa ditulis dan rupa yang tidak bisa dilukis Muka-muka penuh penderitaan menjadi saksi pilu cerita keadilan sebab apa masih banyak manusia yang kelaparan? Gadis-gadis itu dipinggir jalanan menjual harga diri demi sesuap santapan sesekali mencukupi kebutuhan untuk harapan Orang-orang diperempatan bernyanyi riang untuk recehan yang tetap bersyukur meski hidup penuh kemiskinan Kadang aku menjadi naif menulis penggambaran kota ini sementara aku hanyalah sesuap nasi yang tidak dapat dinikmati dilain hari

Biar Aku & Tuhan Saja Yang Tahu

Image
Tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan dan dirimu yang dilihat sebelah mata Sesekali kamu mencumbu malam agar tahu rasanya kesepian atau merdeka dari rasa kasmaran yang tak berpuan. Tatapanmu selalu berbicara walau bibirmu tertutup rapat-rapat seolah berdiskusi dengan sebagian hati yang terbelah dan berdiri disebelahmu. Dirimu tidak mengerti asa, dan usaha tetapi hati terus meronta-ronta, meminta-minta Biar Aku dan Tuhan saja yang tahu Tentang bagaimana sebuah senyuman menjadi ancaman membuat detak jantungmu tidak beraturan Biar Aku dan Tuhan saja saja yang tahu Mengenai cinta yang tidak bisa dipaksakan sebab itu dirimu tidak menolak sebuah perpisahan.

Puisi Untuk Bapakku

Image
Kau memang yang paling tahu soal aku dan juga kehidupanku sekian lama aku belajar mandiri sejak dini Kau memang yang paling mengerti soal moral dan kebahagiaanku setelah aku tumbuh sebagai remaja dan pandai berkata-kata Kau yang paling bijak dalam membina rumah tangga yang harmonis nasehatmu bagaikan air memberi kehidupan Aku adalah bayanganmu yang mungkin tidak selalu dibelakangmu belum sehebat dirimu sekuat batinmu Bapak ku memang orang yang keras dalam memanifestasikan rasa sayangnya ia hanya tidak ingin orang yang dicintainya merasa kesulitan dalam hidupnya. Bapak ku hanya ingin anak-anaknya bisa bahagia, bisa menjadi seorang pemimpin seperti kakekku yang berhasil menjadi seorang ayah, seperti itulah bapakku dimataku. Perdebatan seiring pendewasaan memang sering terjadi karena perbedaan pendapat. Apalah aku yang belum bisa membuatmu bahagia, sedang aku adalah mimpi terindahmu. Kata terimakasih dan maaf tidak akan cukup untuk menghapus keringatmu, kurus dan keringnya tub...

Hari terakhirku

Hari itu akan terasa sunyi, burung-burung akan berkicau tanpa suara, keramaian terasa seperti delusi, juga aku tanpamu dilataran ruang hampa, Tenda biru telah dipasang, aroma bunga-bunga memikat nelangsa, terdengar doa-doa dipanjatkan selagi Tuan diperjalanan,  Puan terisak sedu bertanya-tanya. Ia bertanya kepada orang orang bijak disana, harum melati dan kamboja tak kuasa membendung tangisan kepada siapa aku akan mengadu, sedang mulutku terbungkam kapas dan bisu. Langkahmu terbata-bata, mengantarku kepemberhentian terakhir, Aku akan berlibur panjang, Aku akan tanpa-mu, Aku sendiri dan tenang disana, Aku tak kuasa menahan iba, padahal tubuhku sudah terlanjur membiru. -Af ​

Kisah Pinggir Laut

Ada yang tidak sempat disampaikan oleh cinta, melalui laut aku tahu arti sebuah ke-ikhlasan (lapang dada). Kepada karang juga ombak-ombak yang berusaha menerjangnya, disetiap benturan aku belajar kuat menerima kenyataan. Adakala buih lautan beriak disepanjang pesisir pantai, mengingatkan aku pada kapasitas sebuah manusia dalam memanifes hidup. Juga langit biru dan suara burung camar yang memberi salam, ku jawab dengan mengadah, dan memanjatkan syukur kepada Sang pencipta. Samar-samar suara asar terdengar, pertanda mentari telah menjual senja diujung hari, langit itu warnanya memanjakan mata,  akan segera pudar dan mati terbenam. Luka-luka semestinya tergantikan, cinta semesta sudah terlukiskan, hari itu menjadi momentum kebangkitan, bagi seseorang yang bertekuk lutut pada ketergantungan. Af

Patah Hati

cinta sudah terungkapkan tetapi belum sempat tersampaikan tolong beri aku jeda sedikit saja melalui sebuah cerita sepasang orang asing yang bertemu disebuah kegiatan pendidikan dari awal matanya tajam berbicara tapi aku tidak pernah tahu "apa dia mengerti makna balasan dari pandanganku?" dia bilang "aroma mu paling ku kenal" aku terkejut ku kira itu adalah balasan cintaku ternyata aku salah membaca maksudmu saat kau bilang "jangan pernah berharap lebih" saat aku baru beranjak bangkit dari patah hati bingung juga sedih aku berusaha tidak peduli tetapi bayangan itu menari dibenakku lagu-lagu yang di pertunjukan, sebuah kode rahasia yang harusnya ia pecahkan aku berusaha untuk tidak peduli sekali lagi hati tetap saja patah hati.

ANDAI

Andai waktu dapat berhenti, Aku ingin memelukmu sekali lagi seperti puan yang tidak ingin kehilangan boneka kesayangannya   Andai kamu tidak pergi, Aku tidak akan pernah menjual segala kenangan pada hujan-hujan yang turun membasahi kedua wajah kita.   Andai kamu ada disini, Aku tidak akan pernah membakar kembali bara yang melukai perasaan kita.   Andai aku bisa memutar kembali, Aku ingin waktu dapat berhenti, agar kamu tidak pergi dan ada disini bersamaku.   Andai aku telah pergi, Aku ingin kamu tahu, bahwa ada orang yang benar-benar menginginkan kamu seperti mereka merindukan Tuhannya.   Orang yang berandai-andai tidak pernah melepas kesepiannya, Setelah berkali-kali gagal, ia harus terima dijodohkan pada sunyi. Meski tidak putus asa, Andai kamu tahu, Orang itu selalu bersemayam pada tulisan, lukisan, nyanyian cinta Yang kamu tidak pernah anggap adanya.

Cara Membuat Aku Jatuh Cinta

Tidak serumit mencintai kamu, Dan tidak semudah membalikan telapak tangan, Tetapi senyum itu merendahkan aku, Membuat aku lupa diri.   Nona, bias matamu, Menenggelamkan aku, Bagaimana bisa aroma tubuhmu, Terngiang dan mendekap aku.   Tawa itu menggoda, Sekilas ingatkan buih lautan, Yang memantulkan cahaya bulan, Orang-orang biasa memanggilnya “cinta”   Aku begitu tidak peduli dengan latar panggungmu, Asal cintamu bukan panggung sandiwara, Kisah kita terukir elok dalam sebuah drama, Meskipun tidak seindah cinta Ftv.

Yang Indah, 22 Februari.

Image
22 Februari Seperti bunga yang segera mekar harumnya, ia dipetik karena tidak disukai warnanya. Yang indah, sayu melayu memilih mundur dalam mengejar cinta karena tau cintanya akan sia-sia.  Bibit-bibit itu bertebaran mencari rumah dimana ia dapat bersinggah dan tumbuh subur. Yang indah, butuh waktu untuk datang kepadaku, membuahi putik, dan membuat aku merasa sempurna untuk tumbuh di muka bumi yang penuh tanda tanya (?) Seperti halnya cinta yang datang dan pergi, mencari rumah dimana ia bisa tinggal dan tumbuh. Cinta itu tinggal, tidak dibawa ke berpuluh-puluh orang dengan berbagai ungkapan kata-kata. Aku bertemu dia sebelumnya, tapi aku tidak pernah memilihnya, dan aku menyesal. Biarlah, bara telah menjadi abu, waktu tidak akan memutar kembali menjadi kayu atau bara yang masih menyala. Aku berusaha menjalani hidup, meski diseberang sana pesta telah lama dimulai. Penyesalan akan menjadi rasa bersalah yang selalu terhanyut dalam kehidupan, mereka merendam basah kesediha...