Beda (Ras & Agama)
Aku adalah alat yang paling jujur dalam menilai, tak terkecuali di hadapan mertuaku. Semua manusia pun mungkin harus sepertiku, hidup seperti termometer, mengukur penyakit serta berbagai macam masalah yang diderita setiap makhluk, memang terlihat seperti hanya dapat menilai dan menilai, tanpa kamu sadari penilaian itu sangat bermanfaat untuk mental seseorang dalam menghadapi sebuah realita.
Lagi lagi aku berbicara sok politis, berdiskusi dengan pemikiran serta narasi yang cocok untuk dibangun dalam rangkaian kata ini. Apakah ada hal yang lebih kejam selain sebagian minoritas manusia yang tidak mendapatkan hak untuk hidup? hak untuk bersosial? begitu pertanyaan ku lempar jauh jauh kedalam ruang diskusi disebrang batasan-batasan jangkauan pemikiran. Pertanyaan itu berbagi ruang dengan cinta dan kritik terhadap kebungkaman mulut mulut kita dalam setiap diskusi umum maupun kuliah umum.
Aku melihat setiap tahunnya, bulannya, harinya, manusia begitu pandai menghakimi seseorang. Begitu luas dan cepat tersebarnya berita tentang aib aib saudara kita sendiri. Orang-orang bijak bermunculan, sebagian benar benar melakukan implementasinya yang sesuai dengan teorinya, sebagian lagi hanyalah manusia dengan kata kata kosong bagai cangkang tak berisi. Diantaranya hidup sebagian masyarakat awam politik dan sejarah yang menelaah argumentasi orang orang bijak dalam sebuah berita.
Dilema menjadi seperti aku, yang terus menulis sejak menyaksikan peristiwa ambigu. Bagaimana bisa kita peduli pada kisah pilu negara asing sedang lupa wajah negara sendiri tak luput perhatian bangsa asing? Apa kamu takut berbeda?
Yang aku takutkan hanyalah masa itu, masa dimana pemuka agama lebih suka menyerukan perang dibanding ceramah kebaikan. Masa dimana kedamaian hanyalah olokan orang-orang yang mengaku peduli dengan status sosial. Masa dimana mereka memenuhi ego dan kepentingan dengan cara yang tidak halal dan dianggap sah-sah saja sebagai manusia.
Dan yang paling aku takutkan adalah sebagian dari itu semua sudah mulai terjadi..
June, 2020.
Gambar diambil dari sebagian kutipan didalam buku Catatan Seorang Demonstran Gie, keluaran LP3ES.
Comments
Post a Comment