Happiness Flower



Bunga indah yang layu, juga sayu kemayu dipinggiran ibu kota.
terhimpit terhempas oleh buminya sendiri.
ia tidak gagal bermekar, melainkan bertahan.
indahnya tetap merona walau tulangnya telah tiada.
tak termakan zaman, kenangan, masadepan, dan cinta.
-
Aku melewati bunga itu berkali kali, selalu cerah warnanya tidak berubah, hanya saja sifatnya memang lunglai.
lalu kupetik bunga itu untuk kubawa kepada Tuhan,
Tuhan berfirman, meminta aku untuk merawatnya.
-
"Ia jadikan aku(bunga) manusia(wanita) yang kuat, dibekali akal sehat, setelah berkali kali jiwaku melarat."
-
Aku terkesima melihatnya dalam wujud manusia, lalu aku mendongengkannya tentang bunga bunga mimpi yang ingin kulalui bersamanya.
sesekali ia tersenyum, ia bertanya "ada kebahagiaan?"
lantas ku jawab,
"Tuhan yang menciptakan samudera dan hutan, sedang aku juga sama sepertimu bernafas dan akan mati."
-
Lalu Tuhan tersenyum,
disuruhNya aku memejamkan mata
"dalam dirimu"
teriak hatiku
"ia tidak diciptakan oleh makhluk lain,
melainkan diciptakan untuk makhluk lain"
-
Sekarang aku mengerti, mengapa Tuhan membuat bunga yang layu itu menjadi manusia. Kebahagiaan itu tidak diperoleh dari orang lain, sekalipun lingkungan sosial dan keluarga. Kebahagiaan itu dicari oleh diri kita sendiri, lalu kita sebarkan rasa itu kepada yang membutuhkan. kita bukannya tidak pernah bahagia, kita pernah, cuman kita juga nyaman terhadap sedih yang selalu datang dan pergi menyusuri rongga kehidupan kita.
-
Tuhan selalu mengajarkan kita untuk tidak meminta sesama manusia. Tuhan itu Esa, dan kita hanya boleh meminta kepadaNya! lalu berbagi kesesama manusia. bayangkan ketika Tuhan jatuh cinta, dia akan mengujimu dengan tangisan dan harapan palsu, Yang sebenarnya nikmat baik untuk kita dan menjauhkan hal buruk yang menurut kita baik adanya.
-
Jika tidur adalah obatmu maka tidurlah sementara,
Jika Marah adalah penawarmu maka marahlah secukupnya,
Jika cinta adalah penyembuhmu maka bercintalah.
-
Dunia tidak selamanya dilalui dengan air mata, juga bahagia.
dipenuhi dengan panggung dan wajah yang berbeda beda.
tetapi ketahuilah Sayang
mencintaimu bukan sandiwara.
-
Tangerang, May 31 2020.

Comments

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

Kisah Cinta Semesta

KALAH