Kau, Aku dan Selamanya.


Aku berlari dengan buih buih air laut
yang berserakan dipinggir pantai
sesekali kaki ku dihantam ombak ombak kecil,
mereka berusaha menghapus jejak jejak telapak kakiku
Tetapi aku terus berlari mengejarmu 


Angin sepoi sepoi, dan burung camar bertebaran diangkasa
tanda laut tak pernah jenuh memberi kepuasan.
Keluasannya sejenak terlihat seperti hamparan ruang kosong,
tapi bersamamu aku jatuh diruang hampa itu.
hanya ada aku dan kamu disana.


Begitu juga diantara kita,
Aku dan puisi puisi analogi alamnya
Kamu dengan jiwa penyayangnya.


Dalam hidup kita bagaikan karang yang bersemi dipinggir pantai
meski terkikis waktu.
tetap berdiri lantang meski badai menerjang.
"Menemukanmu adalah hal tersuci disini" pikirku ditengah tengah peredaran bumi.


Di dalam samudera kau temukan aku tenggelam bersama kisahmu.
berawal terhanyut didalam pandanganmu
dan akan ku bawa ke Tuhan tanggung jawab mencintaimu!


Semesta menyaksikan kisah kita,
angin laut datang ke daratan memberi kabar kepada setiap manusia,
bahwa setia masih ada,
pada orang orang seperti kita yang masih percaya pada suatu masa yang abadi.


Gapailah angkasa bersamaku,
genggam erat doaku.
berenang, merangkak, hingga berjalan sampai ke tempat tinggi!


Meskipun raga kita tertanam ditanah,
ruh kita terbang elok semakin tinggi


Kau dan Aku
selamanya dilangit
berdoa, bercerita, dan bercinta.
Ashil Fadillah, 

Tangerang, June 2020.

Comments

Popular posts from this blog

Seni dalam Rupa Manusia

Kisah Cinta Semesta

KALAH